Jumat, 28 Agustus 2009

Kurangi Bau Mulut Kala Puasa, Banyak Makan Buah & Sayur Saat Sahur

Bau mulut selalu timbul ketika orang berpuasa. Selain menyikat gigi usai sahur, ternyata makanan yang dimakan saat sahur pun bisa membantu mengurangi masalah bau mulut saat puasa.

"Bau mulut sangat erat kaitannya dengan bakteri. Ada ratusan spesies bakteri yang tinggal dalam mulut kita. Dan sebagian dari mereka mencerna protein sehingga menimbulkan senyawa yang mengandung belerang yang mudah menguap dan menimbulkan bau mulut," jelas Dr drg Melanie Sadono Djamil, MBiomed.

Hal itu disampaikan Melanie dalam acara talkshow, 'Mulut Baik di Bulan Baik' di Restoran Maroush, Hotel Crowne Plaza, Jl Gatot Subroto, Jakarta.

Untuk itu perlu diatur asupan produk makanan yang mengandung protein yang berpotensi dicerna bakteri menjadi belerang yang berakibat bau mulut.

"Perbanyak makan sayur dan buah saat sahur. Kalau bisa sayurnya yang beningan, jangan yang bersantan. Atau lalapan. Jangan makan-makanan yang berbau tajam dan awet seperti petai dan durian," ujar Pembantu Dekan I Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti ini.

Selain itu, lanjutnya, untuk mengurangi bau mulut saat puasa, lauk-pauk yang dimakan juga perlu diperhatikan. Ikan sangat dianjurkan daripada daging ayam dan daging sapi. Karena protein dari daging ikan menghasilkan belerang menguap yang paling minimal ketika dicerna bakteri dalam mulut.

"Kalau bisa daging ikan ya. Kalau daging sapi atau daging ayam itu masih tinggi (hasil belerang menguap yang dicerna bakteri rongga mulut)," tutur perempuan cantik berjilbab ini.

Selain karena bakteri yang mencerna sisa-sisa makanan di dalam mulut, bau mulut juga timbul jika ada infeksi di organ dalam seperti di tenggorokan dan lambung. Melanie juga mengatakan masalah bau mulut yang timbul saat orang berpuasa memang terjadi dengan sendirinya karena tak ada aktivitas mengunyah.

"Kegiatan mengunyah tidak ada saat puasa. Padahal pengunyahan itu sel cleansing, saat gigi mengunyah dan beradu dengan saliva (liur) serta menelan, bakteri pun ikut tertelan. Kalau puasa, kita cuma menelan liur saja. Bakterinya tetap berproses," tuturnya.

Selain memperhatikan makan saat sahur, Melanie juga mewanti-wanti agar memperhatikan makan saat berbuka. Karena ada bakteri mulut, Streptococcus mutan yang mencerna gula sukrosa.

"Apalagi ada hadis sebaiknya berbuka dengan sesuatu yang manis. Streptococcus mutan bisa mencerna materi makanan seperti (kue) lumpur dan bisa mengajak bakteri lainnya sehingga terjadi deemailisasi. Email yang tadinya halus menjadi kasar," tuturnya.

Untuk itu Melanie mengingatkan agar langsung menyikat gigi usai makan sahur sebelum azan Subuh, dan usai berbuka puasa, serta sebelum tidur.

(Sumber : detik.com)



Kirim Pesan Ke Email Admin :


Nama Anda
Email
Subject
Pesan

  © Free Blogger Templates Blogger Theme II by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP