Kamis, 10 September 2009

Waduk Darma Retak Akibat Gempa

Gempa berkekuatan 7,3 skala Richter yang mengguncang wilayah Jawa Barat belum lama ini, menyebabkan sejumlah retakan di Bendung Rentang Kab. Majalengka dan Waduk Darma Kab. Kuningan, serta Waduk Malahayu Kab. Brebes Jawa Tengah. Namun, retakan tersebut sejauh ini masih termasuk kategori aman.

Hal itu dikemukakan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung Ir. Prijo Sambodo, M.E., di Cirebon, Rabu (9/9).

Meski demikian, menurut Prijo, BBWS Cimanuk-Cisanggarung tetap meminta Dirjen Sumber Daya Air untuk menerjunkan tim khususnya untuk meneliti secara saksama efek dari gempa terhadap infrastruktur irigasi dan waduk yang ada di DAS Cimanuk-Cisanggarung.

Prijo mengemukakan, pihaknya berharap tim khusus tersebut sudah bisa turun pekan depan sehingga hasilnya sudah bisa diketahui seusai Lebaran.

"Sejauh ini, hasil pemeriksaan rutin yang kami lakukan memang tidak ada kerusakan yang berarti baik di jaringan irigasinya maupun waduk dan bendung yang ada. Namun demikian, untuk lebih teliti, kami sudah meminta Dirjen Sumber Daya Air untuk menerjunkan tim khususnya untuk mendeteksi efek gempa," kata Prijo, seusai acara sosialisasi kehumasan BBWS Cimanuk-Cisanggarung di Hotel Zamrud, Cirebon.

Diakui Prijo, hasil pemeriksaan yang dilakukan BBWS memang didapati sejumlah retakan di beberapa titik. Namun, ungkap dia, retakan tersebut berada di bagian atas waduk sehingga masuk kategori aman.

"Alhamdulillah semua masuk kategori aman dan tidak ada kerusakan yang berarti. Kalau soal retak-retak sih mudah ditangani, dengan perbaikan rutin juga bisa," katanya.

Menurut Prijo, pihaknya sempat mengkhawatirkan akibat gempa terhadap konstruksi bendungan dan waduk yang ada. "Parah tidaknya kerusakan dilihat dari sejauh mana retakan berpengaruh kepada fondasi. Kalau yang retak fondasi, itu baru bisa dikatakan parah sehingga harus dibongkar semua," katanya.

Sementara itu, saat memberikan paparannya di hadapan puluhan peserta sosialisasi, Prijo mengungkapkan, saat ini yang masih menjadi persoalan urgen yakni luasnya lahan kritis di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Cimanuk-Cisanggarung.

"Saat ini lahan kritis di wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung mencapai hampir 180.000 ha atau sekitar 22 persen dari luas wilayah sungai tersebut. Ini merupakan persoalan urgen yang harus segera ditangani. Kalau tidak akan selalu terjadi krisis air saat musim kemarau atau kebanjiran saat musim hujan," katanya.

Lahan kritis paling luas berada di wilayah Kab. Garut yang mencapai 90.000 ha, Kab. Majalengka sekitar 29.000 ha, Kab. Sumedang sekitar 26.000 ha, Kab. Kuningan sekitar 17.000 ha, Kab. Indramayu sekitar 11.000 ha, dan Kab. Cirebon 6.442 ha.


(Sumber : Pikiran Rakyat)




Read more...

Rabu, 09 September 2009

Makam Eyang Hasan Maolani di Lengkong Perintis Penyebaran Islam di Kuningan

EYANG Hasan Maolani dilahirkan di Desa Lengkong, Kecamatan Garawangi, Kabupaten Kuningan pada 22 Mei 1782. Ia merupakan salah seorang keturunan Kiai Bagus Luqman bin Kiai Syatar Citangtu, keturunan ke-12 Sunan Kali Jaga. Selama hidupnya, Eyang Hasan Maolani terkenal sebagai ulama dan tokoh yang jadi anutan. Beliau pun dikenal sebagai salah seorang perintis penyebaran agama Islam di Kuningan.

Hingga saat ini, makam dan rumah Eyang Hasan Maolani yang juga berjasa membangun Masjid Al Barokah di Kecamatan Garawangi, banyak dikunjungi warga dari luar daerah Kabupaten Kuningan. Para pengunjung datang untuk berdoa dan ingin tahu tentang sejarah Eyang Hasan Maolani. Mereka pun ingin mengetahui dan mempelajari sejauh mana keberadaan 40 fathul korib tulisan tangan.

Kiai Emon (65), sesepuh Pondok Pesantren (Pontren) Baitul Mutaalli Mi'in Lengkong, keturunan ke-5 ulama Lengkong dari Eyang Hasan Maolani, kepada "GM", Jumat (4/9), mengatakan, makam dan rumah Eyang Hasan Maolani sudah berusia 300 tahun. Beliau, kata Emon, meninggal di Kampung Jawa Tondam, Sulawesi Utara (Menado), Rabu Wage pukul 05.00, 12 Rabiulawal 1291 H atau 30 April 1874.

Menurut Emon, Belanda sangat mengkhawatirkan pengaruh Eyang Hasan di Kabupaten Kuningan, terutama dalam penyebaran agama Islam. Eyang Hasan yang menjadi panutan dan dikagumi masyarakat, dikhawatirkan akan mengancam keberadaan Belanda.

Dengan alasan itu, pemerintah Belanda memutuskan membawa Eyang Hasan Maolani ke Cirebon. Setelah itu, beliau dipindahkan ke Jakarta dan selanjutnya dibawa ke Sulawesi Utara. Ketika ditawan di Sulawesi Utara, Eyang Hasan disatukan dengan para prajurit Diponegoro dan Pangeran Mojo.

"Sebelum dibawa ke Manado, beliau menitipkan rambut, jenggot, tongkat, 40 fathul korib tulisan tangan, golok salam nunggal, dan keris. Barang-barang seperti 40 fathul korib tulisan tangan, golok salam nunggal, tongkat dan keris kini masih terjaga. Hanya jenggot dan rambut beliau telah dikubur di sekitar makam beliau," jelas Emon.

Menurut Emon yang merupakan keturunan Eyang Hasan Maolani, menyatakan, sebelum wafat di Manado, Eyang Hasan pernah menitipkan rambut dan jengotnya untuk dikuburkan di Desa Lengkong. "Beliau beranggapan, meski itu rambut dan janggot, sama saja dengan jasadnya," kata Emon seraya menambahkan, Eyang Hasan Maolani yang beristri Nyai Murtasim binti Kiai Arifah Garawangi dikarunai 11 anak.


(Sumber : klik-galamedia.com)


Read more...

Kuningan Gelar Pameran

Pameran pembangunan yang dilaksanakan dalam kaitannya dengan HUT Kab. Kuningan tahun ini, berlangsung di lapangan bola Desa Kertawangunan, Kec. Sindangagung, Kab. Kuningan, mulai 8 - 17 September atau selama 10 hari. Ketua panitia pameran pembanguan yang juga Asda III Setda Pemkab Kuningan, Drs. H. Nandang Sudrajat, M.M., Senin (7/9) mengatakan, pameran ini merupakan media informasi dan promosi tentang potensi dan produksi daerah yang memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat, serta informasi penyelenggaraan pembangunan dan pelayanan publik.

Menurutnya, pameran dimaksudkan untuk meningkatkan kreativitas masyarakat dalam mewujudkan produk usaha melalui informasi terpadu dan lintas sektoral, antara lembaga/instansi pemerintah, BUMN/BUMD, swasta, dan masyarakat. "Masing-masing dinas instansi akan memamerkan keberhasilan pembangunan yang dicapainya selama ini. Sementara untuk BUMN/BUMD akan menampilkan produk-produk khas Kab. Kuningan," katanya.

Selain itu memberikan hiburan pada masyarakat yang bersifat informasi edukatif. Pameran ini juga difokuskan pada pasar murah karena menjelang Lebaran.

"Pameran pembangunan Kab. Kuningan 2009 ini juga kami harap akan menumbuhkan industri kreatif dan penggunaan produk lokal dalam upaya peningkatan perekenomian daerah," jelasnya.

Dikatakan, peserta terdiri atas instansi pemerintah SOPD Kab. Kuningan, BUMN/BUMD, kalangan pendidikan, PT, SMA, madrasah se-Kab. Kuningan, organisasi massa dan organisasi profesi, kesehatan masyarakat, sarana keagamaan, sarana informasi, pengusaha, dan produsen

(Sumber : klik-galamedia.com)

Read more...

Kamis, 03 September 2009

Gempa Bumi 2 September 2009

Seperti biasanya Jam segini (sekitar jam 3 sore) di kantorku ada yang sibuk dalam arti yang sebenarnya alias sedang bekerja, ada yang pura-pura sibuk, ada juga yang buka Facebook, main game dan lain sebagainya, tiba-tiba ke asikan kami seketika terhenti akibat goyangan bumi, lantai bergetar, meja, kursi juga ikut bergetar dan bergoyang, mungkinkah telah terjadi gempa bumi? setelah beberapa saat kami merasakan goncangan akhirnya aku instruksikan supaya semua orang yang ada di dalam ruangan/kantor segera keluar untuk menghindari sesuatu yang tidak di inginkan, kami berhamburan keluar untuk beberapa saat dan setelah keadaan tenang kembali kami masuk ruangan kantor lagi, setelah itu aku cari info di internet mengenai gempa yang baru saja kami rasakan tentu saja yang pertama aku buka detik.com benar saja saat itu tema beritanya mengenai gempa bumi dan menurut detik.com gempa yang berpotensi tsunami itu berpusat di Tasikmalaya yang berkekuatan 7,3 SR

Ya Allah kami berlindung kepadaMU mudah-mudahan tidak terjadi sesuatu hal yang buruk kepada kami. Amin


Read more...

Kirim Pesan Ke Email Admin :


Nama Anda
Email
Subject
Pesan

  © Free Blogger Templates Blogger Theme II by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP